Masalah kebakaran hutan masalah yang serius. Hutan adalah jantungnya dunia. Ibarat kita, kalau jantung kita sakit maka kondisi kita juga sakit dan tidak bisa melakukan pekerjaan yang seharusnya bisa kita lakukan. Demikian juga dengan hutan, jika hutan di dunia ini habis, maka dunia akan hancur dan bencana terjadi dimana-mana. Ini disebabkan oleh tidak adanya hutan yang menghasilkan udara yang bersih serta tidak adanya akar tumbuhan yang akan menahan tanah.
Zaman sekarang banyak terjadi kebakaran hutan. Baik itu disengaja atau tidak. Kebakaran yang tidak sengaja biasanya terjadi karena tidak adanya pembatasan atas lahan yang dibakar. Sehingga api mulai menjalar kelahan yang lain dan tidak bis dikontrol lagi. Untuk membatasi lahan yang akan dibakar tergantung dari teknik masing-masing orang. Mungkin kita dapat belajar dari ternik masyarakat dayak di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat yang dinamakan "Nataki" untuk pembatasan terhadap lahan yang kita bakar.
Masyarakat Dayak Kendayan punya tradisi membuka lahan dengan cara membakar. Tradisi itu sudah turun-temurun dilakukan sejak sejak nenek moyang mereka. Tetapi, mereka menolak dibilang merusak hutan. "Itu bukan untuk merusak hutan. Nenek moyang kami mengajarkan bagaimana caranya membuka lahan yang aman," kata Felisianus Kimsong, tetua adat Subsuku Gajekng di Kecamatan Samalantan, Kabupaten Bengkayang.
Masyarakat Dayak Kendayan juga mengatakan bahwa abu pembakaran batang-batang pohon di lahan yang akan dibuka itu sangat cocok menjadi pupuk alami. Hasil pertaniannya tetap bagus walaupun hanya menggunakan pupuk alami dari abu itu."Makanya, kami biasanya meninggalkan lahan itu setelah satu musim, lalu kembali lagi setelah tujuh atau delapan tahun kemudian. Saat itu, lahan sudah kembali rimbun dan kami membakarnya lagi," kata Kimsong.
Nataki
Nataki biasanya dilakukan bersama-sama oleh satu kelompok masyarakat. Caranya dengan merobohkan pepohonan, belukar, atau ilalang di sekeliling lahan yang hendak dibakar. Lebar batas api itu antara tiga hingga lima meter. Nataki diperlukan agar api tidak menyambar lahan di luar kawasan yang hendak dibuka untuk bertani.
Setelah dirobohkan, ilalang atau belukar biasanya disapu ke arah lahan yang hendak dibakar. Itu dilakukan supaya batas api itu benar-benar bersih. Pekerjaan itu tidak mudah karena pembersihan batas api harus dilakukan di sekeliling lahan. Padahal, lahan yang dibuka kadangkala hingga beberapa hektare sekaligus jika akan dikerjakan bersama oleh beberapa petani sekaligus.
Setelah batas api bersih, mereka baru memulai membakar lahan. Sebelum membakar lahan, mereka biasanya juga mengamati arah angin. Mereka akan membakar searah tiupan angin, tetapi ujung lahan biasanya sudah dibakar sedikit supaya jika tiba-tiba angin membesar, api tidak keluar dari batas api. Lahan dibakar selama tiga atau empat hari. Saat abu sudah mengendap, petani baru menanami lahan dengan tanaman pangan atau sayur-sayuran.
Dulu, tradisi buka lahan ini dirangkai dengan upacara adat. Sekarang, seperti dijelaskan oleh salah satu warga, meskipun tradisi nataki masih dipegang teguh, tak semuanya tradisi buka lahan dirangkai dengan upacara adat yang rumit. Masyarakat adat umumnya masih patuh terhadap hukum adat terkait pembakaran lahan. Warga adat yang diketahui membakar lahan dengan sengaja dan mengakibatkan kebakaran hebat akan terkena denda adat. Selain itu, warga tersebut juga akan diajukan ke penegak hukum untuk mendapatkan hukum pidana.
Kearifan lokal
Staf Pengajar Departemen Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia M. Iqbal Djajadi mengatakan, masyarakat Dayak di Kalimantan Barat termasuk etnis yang memiliki banyak kearifan lokal. "Sayangnya, kearifan lokal itu sering dibenturkan oleh ketidakarifan nasional dan global," tutur Djajadil.
Ia menyebut masuknya investor nasional dan internasional ke Kalimantan Barat dalam satu sisi menjadi semacam ketidakarifan bagi masyarakat lokal. "Walaupun diakui ada banyak manfaat, masuknya investasi besar-besaran dan migrasi masyarakat luar ke Kalimantan Barat telah mengancam eksistensi kearifan lokal masyarakat," kata Djajadi dalam Kongres Kebudayaan Kalbar di Kabupaten Ketapang beberapa waktu lalu.
Ketidakarifan nasional dan global, dalam kaitannya dengan kearifan lokal membuka lahan termanifestasi dalam adopsi cara membakar lahan yang salah. Tidak sedikit perusahaan yang membuka lahan di Kalimantan Barat dengan cara mem bakar lahan. Tanpa membuat batas api, perusahaan-perusahaan itu membakar lahan. Akibatnya, kebakaran meluas.
Semoga cara ini dapat kita berguna dan kita terapkan jika ada diantara kita yang ingin membuka lahan dengan cara dibakar tetapi tidak tahu cara membatasinya.
Semoga bermanfaat.
Nationalgeographic.co.id
Baca Juga:
Sejarah
- Tempat Koloni Semut Terbesar di Dunia yang Pernah Hidup
- Kapal Pengangkut Kapal dan Tambang Minyak (WOW!!)
- Kebenaran Perintah Rasulullah SAW bisa dibuktikan dengan Google Earth
- Asal Usul Mata Uang Rupiah
- Nenek yang memiliki Koneksi Internet Tercepat di Dunia, 40 GB/Second
- Kendaraan Perang Termahal di Dunia
- Desa Berpenghuni Satu Orang di Dunia
- KRAKEN - Sang Penguasa Lautan yang Sebenarnya
- Hujan Darah, Hujan Kodok, Hujan Ikan
Berita
- DDOS senjata totaliterisme modern, Situs Jihad Internasional Diserang
- Nenek yang memiliki Koneksi Internet Tercepat di Dunia, 40 GB/Second
- Kendaraan Perang Termahal di Dunia
- Mata Anjing Terbesar Di Dunia
- 10 Tahun Sembunyikan Jasad Istri Di Lemari Es
- Kreatifitas dari Keyboard Bekas
- Ternyata Online Internet Mengurangi Berat Badan
- Penemuan Karpet Terbang Mahasiswa Polandia
- Kucing Lima Telinga di Russia
- Sebenarnya Tentang Kematian Jackie Chan
Tahukah Anda
- Tempat Koloni Semut Terbesar di Dunia yang Pernah Hidup
- Bentuk Awan Paling Menakjubkan di Dunia
- Kapal Pengangkut Kapal dan Tambang Minyak (WOW!!)
- Kebenaran Perintah Rasulullah SAW bisa dibuktikan dengan Google Earth
- Asal Usul Mata Uang Rupiah
- Nenek yang memiliki Koneksi Internet Tercepat di Dunia, 40 GB/Second
- Kreatifitas dari Keyboard Bekas
- Bentuk Molekul Air Ketika dibacakan Doa
- Kucing Lima Telinga di Russia
- Kuda Ini Hanya Sebesar Induk Kucing